Advertisement
Beberapa Wilayah NTB Ini Diperkirakan Akan Dilanda Kekeringan Ekstrem
Advertisement
Harianjogja.com, LOMBOK BARAT-Beberapa wilayah di Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda kekeringan ekstrem karena hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 60 hari.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Afriyas Ulfah di Lombok Barat, Rabu (1/8/2018), mengatakan dari monitoring HTH dasarian I Agustus 2018 di Pulau Lombok dan Sumbawa, umumnya didominasi kategori panjang hingga kekeringan.
Advertisement
"Namun ada beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dalam kategori sangat pendek di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Dompu, dan Sumbawa, serta terdapat hujan di beberapa wilayah Dompu," jelasnya.
Kekeringan ekstrem, disebabkan berkurangnya peluang terbentuknya awan-awan konvektif hujan di sebagian besar wilayah NTB. Pergerakan "Madden Jullian Oscillation" (MJO) saat ini tidak aktif.
Peluang hujan yang relatif kecil tersebut sebagai pengaruh dari kondisi suhu muka laut di perairan NTB, menunjukan kondisi netral cenderung dingin. Selain itu, ENSO dalam kondisi netral, tetapi ada potensi el nino lemah pada akhir 2018.
"Analisis angin juga menunjukkan angin timuran masih mendominasi wilayah NTB. Ini faktor penyebab berkurangnya peluang pembentukan awan hujan," ucapnya.
Ia menyebutkan kekeringan ekstrem di Kabupaten Lombok Tengah, terpantau akan terjadi di Kecamatan Praya Tengah, selama 120 hari, dan Mujur 107 hari.
Untuk prediksi kekeringan ekstrem di Kabupaten Lombok Timur, terpantau akan terjadi di Kecamatan Jerowaru selama 128 hari, Pringgabaya 114 hari, dan Labuhan Pandan hingga 100 hari.
Lebih lanjut, Afriyas menambahkan prediksi HTH lebih dari 60 hari juga akan melanda Kabupaten Sumbawa, dengan sebaran di Sebewe, Moyo Utara, Moyo Hilir, masing-masing 111 hari, Lape 104 hari, dan Stamet Sumbawa 100 hari.
Kekeringan ekstrem juga akan terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Dompu, seperti Pajo selama 118 hari, Kilo 103 hari. Sedangkan di Kabupaten Bima, ada dua kecamatan, yakni Madapangga selama 120 hari, dan Woha 109 hari.
"Dua wilayah di Kota Bima, juga akan dilanda kekeringan berkepanjangan, yakni Asakota dan Jatiwangi selama 102 hari," katanya.
Menurut dia, dengan kondisi hari tanpa hujan yang begitu panjang, sehingga perlu diwaspadai terjadinya kekeringan yang berdampak pada berkurangnya ketersedian air di sebagian besar wilayah NTB.
Informasi potensi kekeringan ekstrem tersebut sudah disebarluaskan agar pemerintah daerah di NTB, dan instansi terkait bisa segera mengambil langkah antisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement