Advertisement

Air Terjun Artifisial di Gedung Perkantoran Ini Sedot Biaya Listrik Rp1,7 Juta per Jam

Nugroho Nurcahyo
Senin, 23 Juli 2018 - 19:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Air Terjun Artifisial di Gedung Perkantoran Ini Sedot Biaya Listrik Rp1,7 Juta per Jam Pemandangan air terjun buatan yang jatuh dari gedung setinggi 121 meter di kota Giuyang, di Provinsi Guizhou, China bagian barat daya. Foto diambil Jumat (20/7 - 2018). [Foto: IC]

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah air terjun buatan setinggi 108 meter menyita perhatian di tengah gedung-gedung pencakar langit di Kota Guiyang, Guizhou, China bagian barat daya.

Keberadaan gedung ini telah memunculkan perdebatan di media sosial di China.

Advertisement

Sebuah video yang menampakkan gedung dengan air menyembur dari atas yang sekilas seperti sebuah pipa air yang bocor, ternyata sebuah air terjun buatan milik gedung setinggi 121-meter.

Untuk menghasilkan efek air terjun di gedung tinggi ini, dibutuhkan empat pompa superbesar demi mengangkat air ke atap gedung. Biaya listrik pengoperasian keempat pompa itu mencapai 800 yuan per jamnya (sekitar Rp1,7 juta per jam). Biaya energi sebesar itu, memicu kritikan dari warganet karena menganggapnya buang-buang uang dan air bersih.

 

Air terjun buatan di sebuah bangunan gedung kantor di Guiyang, provinsi Guizhou, China, Jumat (20/7/2018). Ketinggian total bangunan yang memiliki air terjun artifisial ini mencapai 121 meter dengan tinggi air terjun 108 meter. Saat ini, gedung tersebut menjadi satu-satunya air terjun gedung di Kota Guiyang. [Foto: IC]

Menanggapi warganet yang telah mencerca air terjun itu, Cheng, manajer perusahaan properti yang mengurusi gedung tersebut mengatakan, air terjun tersebut merupakan air terjun buatan tertinggi dan terbesar sejagat. Sehingga semestinya warga China ikut berbangga dengan karya besar itu.

Dia menambahkan, air yang digunakan untuk keperluan itu diambil dari air daur ulang dari buangan wastafel, air hujan dan air dari sumber lain.

Dia juga mengatakan air terjun itu hanya digunakan sesekali, saat ada acara-acara penting di kota. Setiap kali dioperasikan, ia hanya hidup sekitar 10 hingga 20 menit. “Jadi tidak ada konsumsi daya yang besar,” kata dia seperti dikutip ecns.cn, Senin (23/7/2018).

Cheng juga mengatakan dia akan senang jika air terjun itu dapat meningkatkan pesona pariwisata di Guiyang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : chinaplus.cri.cn, ecns.cn, chinadaily

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement