Advertisement

Waspada Gelombang hingga 6 Meter pada 23-28 Juli

Newswire
Minggu, 22 Juli 2018 - 19:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Waspada Gelombang hingga 6 Meter pada 23-28 Juli Ilustrasi gelombang di pantai. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Masyarakat terutama di wilayah pesisir dan pengguna transportasi laut serta nelayan diimbau agar mewaspadai gelombang laut. Diperkirakan gelombang laut dengan ketinggian hingga enam meter terjadi pada 23-28 Juli 2018.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (22/7/2018) mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi kecelakaan laut akibat gelombang tinggi.

Advertisement

Dwikorita merincikan, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter atau kategori sangat waspada berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur, perairan timur Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru - Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Babar-Kepulaauan Tanimbar, Perairan barat Yos Sudarso, Laut Arafuru, Perairan Jayapura.

Sedangkan tinggi gelombang 2,5 meter-4 meter atau kategori berbahaya berpeluang terjadi di Perairan Sabang, perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, barat Bengkulu hingga Kepulauan Enggano, perairan Barat Lampung, selat Sunda bagian selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu dan perairan selatan Pulau Rote.

Pada 24-25 Juli berpeluang terjadi peningkatan tinggi gelombang menjadi empat-enam meter atau sangat berbahaya di Perairan Sabang, Perairan utara dan barat Aceh, perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra hingga perairan selatan Jawa hingga Sumba, Selat Bali, Selat Lombok Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia bagian selatan, Jawa hingga NTB.

Kondisi tersebut disebabkan wilayah Indonesia memasuki periode puncak musim kemarau yaitu pada Juli dan Agustus. Kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudra Hindia Mascarene High memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia.

"Kami imbau menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda dan masyarakat serta kapal-kapal kecil terutama kapal nelayan agar tidak memaksakan diri melaut," kata Kepala BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement