Advertisement

Pascaerupsi Gunung Agung, Pertamina Jamin Distribusi BBM di Bali Aman

Newswire
Senin, 09 Juli 2018 - 15:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pascaerupsi Gunung Agung, Pertamina Jamin Distribusi BBM di Bali Aman SPBU Pertamina. Ilustrasi - Solopos/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, DENPASAR-PT Pertamina menjamin pasokan dan distribusi bahan bakar minyak aman di Bali pascaerupsi Gunung Agung. Pasalnya, Pertamina telah menyiapkan antisipasi terkait keadaan darurat bencana alam.

"Penyaluran BBM wilayah Bali pascaerupsi tetap dalam jumlah normal," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rifky Rahman Yusuf dihubungi dari Denpasar, Senin (9/7/2018).

Advertisement

Menurut Rifky, Pertamina telah menyiapkan pola pasokan reguler, alternatif, dan darurat yang dipasok tidak hanya dari terminal BBM yang ada di Bali tetapi juga didukung terminal cadangan yakni di Surabaya, Situbondo, Cilacap dan Balikpapan.

Pihaknya mencatat rata-rata penyaluran BBM per hari untuk premium mencapai 716 kiloliter, pertalite mencapai 1.138 kiloliter, pertamax 711 kiloliter dan pertamax turbo 6 kiloliter. Sementara, untuk BBM jenis solar mencapai 548 kiloliter, dexlite 43 kiloliter dan pertamina dex 5 kiloliter.

Tidak hanya BBM, penyaluran produk elpiji subsidi 3kg sebesar 630 metrik ton per hari dan "bright gas" 5,5 kg dan 12 kg sebesar 40 metrik ton per hari dan untuk avtur atau bahan bakar pesawat mencapai 2.400 kiloliter per hari. BBM dan elpiji di Bali dipasok dari dua terminal yakni di Sanggaran Denpasar dan Manggis serta untuk LPG di Depo Manggis Karangasem serta untuk avtur dipasok dari depo pengisian pesawat udara Ngurah Rai.

Penyaluran BBM itu saat ini dilayani oleh 191 SPBU yang tersebar di Bali dan untuk elpiji didukung 14 stasiun pengisian bahan bakar gas, 96 agen dan 2.564 pangkalan elpiji.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menyebutkan hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, masih labil dan berpotensi diikuti erupsi.

Erupsi tersebut berupa gas dan abu vulkanik serta erupsi dengan mengeluarkan lava pijar atau strombolian.

Status gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu hingga saat ini masih ada di level III siaga dengan perkiraan zona bahaya berada dalam radius empat kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement