Advertisement

HASIL SURVEI : Jokowi Ungguli Prabowo di Daerah Lumbung Suara

Newswire
Sabtu, 23 Juni 2018 - 08:50 WIB
Bhekti Suryani
HASIL SURVEI : Jokowi Ungguli Prabowo di Daerah Lumbung Suara Jokowi-Prabowo, Ilustrasi. - Bisnis Indonesia/Husein P

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Hasil survei kembali mengunggulkan Joko Widodo sebagai calon presiden 2019.

Elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) tentang arah dukungan pemilih di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dipaparkan hari ini.

Advertisement

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Jokowi unggul di atas calon-calon lain," ujar Direktur SMRC Sirojudin Abbas dalam pemaparan hasil survei lembaganya di Kantor SMRC, Jalan Cisadane Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/6/2018).

Abbas mengatakan, dalam simulasi dua nama di Jawa Barat, Jokowi mendapatkan dukungan 48,3%, sedangkan Prabowo Subianto hanya 37,8%, dan yang belum tahu 14%. Sementara di Jawa Tengah, Jokowi sangat dominan dengan dukungan 73,5%, di atas Prabowo yang mendapat dukungan 16,7%, dan yang belum tahu 9,8%.

"Di Jawa Timur Jokowi mendapat dukungan 58,8%, Prabowo 29,6%, sementara yang tidak tahu 14,2%," katanya.

Dia menjelaskan bahwa dukungan kepada calon presiden di Jawa Barat dan Jawa Tengah tampak terkait dengan elektabilitas calon-calon gubernur. "Namun hal tersebut tidak terlihat di Jawa Timur," jelasnya.

Diungkapkannya, elektabilitas Jokowi sebagai capres di Jawa Barat paling kuat pada massa pemilih pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan, 75,6%. "Selanjutnya pada massa pemilih Ridwan Kamil-UU 51,7%, dan massa pemilih Deddy-Dedi, 51,9%," paparnya.

Adapun pada massa pemilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Syaikhu, Prabowo Subianto memperoleh 70,8%, sedangkan Jokowi hanya mendapat dukungan 17,8%. Sebaliknya, pada massa pemilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Hasanuddin-Anton, Jokowi 75,6%, sedangkan Prabowo hanya 17,1%.

"Jauh lebih besar dibanding selisih Jokowi dan Prabowo secara keseluruhan di Jawa Barat sebesar 10,5%, Jokowi 48,3% vs Prabowo 37,8%," ungkapnya.

Jokowi juga unggul atas Prabowo pada massa pemilih Ridwan Kamil-UU dan Deddy-Dedi dengan selisih 12% dan 14,2%. Sebaliknya pada massa pemilih Sudrajat-Syaikhu, Prabowo unggul atas Jokowi dengan selisih 53%. "Variasi ini menunjukkan bahwa hasil Pilkada dapat berdampak pada hasil pilpres di Jawa Barat," ucapnya.

Sehingga, dia mengatakan bahwa elektabilitas Hasanuddin-Anton dalam Pilgub Jabar berdampak sangat positif terhadap peluang Jokowi dalam pilpres. "Semakin besar elektabilitas Hasanuddin-Anton semakin besar peluang Jokowi dalam pilpres," katanya.

Dia melanjutkan, Ridwan Kamil-UU dan Deddy-Dedi juga cenderung sedikit positif terhadap elektabilitas Jokowi, namun nilainya tidak signifikan secara statistik. "Elektabilitas kedua pasangan ini terlihat tidak punya berpengaruh yang berarti terhadap pilpres di Jawa Barat," jelasnya.

Sementara itu, kata dia, elektabilitas Sudrajat-Syaikhu berdampak sangat positif terhadap peluang Prabowo dalam pilpres. Dikatakannya, semakin besar dukungan untuk Sudrajat-Syaikhu, maka semakin besar peluang Prabowo dalam pilpres di Jawa Barat.

Kemudian di Jawa Tengah, Jokowi unggul atas Prabowo baik pada massa pemilih Ganjar-Taj Yasin (Jokowi 80,3% vs Prabowo 13%) maupun pada massa pemilih Sudirman-Ida (Jokowi 61,6% vs Prabowo 31,4%). "Pada massa pemilih Ganjar-Taj Yasin, Jokowi unggul atas dan Prabowo dengan selisih 67,3%, lebih besar dibanding selisih Jokowi dan Prabowo secara keseluruhan di Jawa Tengah sebesar 56,8%," bebernya.

Sementara pada massa pemilih Sudirman-Ida, Jokowi hanya unggul atas Prabowo dengan selisih 30,3%. Kata dia, hal itu menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Taj Yasin dalam Pilgub akan berdampak positif memperbesar elektabilitas Jokowi dalam pilpres di Jateng.

Sebaliknya elektabilitas Sudirman-Ida dapat menurunkan elektabilitas Jokowi atau berdampak positif terhadap Prabowo. Di Jawa Timur, Jokowi juga unggul atas Prabowo baik pada massa pemilih Khofifah-Emil (Jokowi 60,9% vs Prabowo 30,2%) maupun pada massa pemilih Gus Ipul-Puti (Jokowi 62,3% vs Prabowo 27,1%). Lanjutnya, tidak terlihat adanya variasi dukungan secara signifikan.

"Pilkada tampaknya tidak punya dampak yang berarti terhadap Pilpres di Jawa Timur," pungkasnya.

Adapun survei SRMC di Jawa Barat dilakukan pada kurun 22 Mei-1 Juni 2018. Sedangkan di Jawa Tengah dilakukan pada 23-30 Mei 2018. Lalu, di Jawa Timur dilakukan pada 21-29 Mei 2018.

Responden terpilih dalam survei itu diwawancarai lewat tatap muka. Dalam survei ini, jumlah sampel di masing-masing provinsi sebanyak 820 orang. Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Toleransi kesalahan (Margin of error) survei di masing-masing provinsi diperkirakan sekitar 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement