Advertisement

Imam Mekah Abdul Basit Suka Main Playstation dan Tetap Cinta Indonesia

Ivan Andimuhtarom
Minggu, 03 Juni 2018 - 04:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Imam Mekah Abdul Basit Suka Main Playstation dan Tetap Cinta Indonesia Abdul Basit Abdul Jalil Darmo di Griya Solopos, Jumat (1/6 - 2018). (Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO – Abdul Basit Abdul Jalil Darmo, 22, mungkin belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Namun, suara merdunya saat melafazkan ayat-ayat Alquran telah bergema di beberapa masjid di Solo beberapa hari terakhir. 

Siapa sangka, lelaki yang kerap menjadi imam di masjid-masjid Mekah tersebut adalah seorang Warga Negara Indonesia (WNI). Bapaknya, Abdul Jalil Abdullah, adalah orang Madura, Jawa Timur. Sementara sang ibu, Habibah Jamaludin, adalah orang Pontianak, Kalimantan Barat. Abdul Basit meraih ijazah Hifz Alquran terbaik pada usia 10 tahun pada 1430 H itu mengaku cinta kepada Indonesia.

Advertisement

“Negara saya Indonesia,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke Griya Solopos bersama pengurus Daarul Quran Solo, Muhammad Mujahidin dan Pengurus Wisata Hati Solo, Diaz Arjun Ardian, Jumat (1/6/2018).

Pemuda yang sudah tujuh kali berkunjung ke Indonesia itu menilai Indonesia adalah surga dunia.  “Saya di Mekah tak ada apapun selain Al Haram [Masjidil Haram]. Tak ada pohon yang bikin sejuk [seperti di Solo]. Ada pohon tapi tak seperti di Indonesia,” ucap lelaki yang baru belajar bahasa Indonesia secara serius tiga tahun lalu itu.

Meski menjadi hafiz, kehidupan Akhi Basit tak ubahnya seperti anak muda pada umumnya. Ia masih bergaul dengan rekan-rekannya, bermain futsal, bola voli, atau bermain game play station. Hal itu menurutnya adalah sesuatu yang tak boleh ditinggalkan.

"Bermain harus dilakukan. Mau ketawa, seru. Kumpul sama teman. Kumpul sama teman juga ada rahmah, biar enggak sombong dan tahu sifat manusia," ujar pemuda yang meraih juara I lomba hifz berturut-turut sejak 2009 sampai 2013 tersebut.

Baginya, menjadi hafiz tidak mengubah statusnya sebagai orang biasa. Jika ada hafiz menjadi terkenal, ataupun tidak terkenal, semua hanya terjadi karena Allah.

Lebih lanjut, seseorang hendaknya bersemangat menghafal Alquran. Jika tidak hafal, setidaknya ia memiliki sifat ahlul quran yaitu hati yang indah, hari cerah, dan hidup yang berkah. Maksudnya, hidup dengan hati lapang tanpa musuh, tak ada yang dibenci. Juga melakukan segala hal dengan niat baik seperti senyum, silaturahim, membaca Alquran dan sebagainya.

Lelaki yang meminta dipanggil dengan sebutan Akhi Basit [saudara Basit] itu didatangkan Yayasan Daarul Quran Indonesia ke Solo saat Ramadan 2018. Dalam program Roadshow 7 Masjid Agung tersebut, Abdul Basit diminta menjadi imam salat Isya dan tarawih di beberapa masjid di Soloraya.

Pada 28 Mei lalu, mahasiswa sementer VII Jurusan Ushuluddin Universitas Ummul Qura Mekah itu menjadi imam di Masjid Raya Hj. Ismail, Jl. Adisucipto Colomadu, Karanganyar. Kemudian pada 28 Mei menjadi imam di Masjid Raya Fatimah Solo. Dilanjut menjadi imam di Masjid Al Wustho Solo pada Rabu (30/5/2018) dan Masjid Nurul Iman Kalitan Solo pada Kamis (31/5/2018). Pada Jumat (1/6/2018), ia didapuk menjadi imam di Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement