Advertisement

Mendikbud Muhadjir Paparkan Penyebab Nilai UN SMP Jeblok

Newswire
Jum'at, 25 Mei 2018 - 12:10 WIB
Laila Rochmatin
Mendikbud Muhadjir Paparkan Penyebab Nilai UN SMP Jeblok Mendikbud Muhadjir Effendy menghadiri raker dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/4). - Antara/Wahyu Putro A

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan nilai rata-rata dalam UN SMP 2018 menurun.

"Memang ada penurunan skor dengan adanya soal HOTS (High Order Thinking Skills). Bahkan SMP lebih parah (penurunan skornya)," ujar Muhadjir pada buka puasa bersama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di
Jakarta, Rabu (23/5/2018), seperti dilansir Antara.

Advertisement

Menurut Muhadjir, penurunan tersebut ada kaitannya dengan integritas. Hal itu dikarenakan semakin tinggi integritas, maka nilai UN mengalami penurunan.

Untuk SMP, lanjut Mendikbud, jumlah sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 63 persen. Jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2017 UNBK untuk SMP sekitar 30 persen.

Dengan adanya soal-soal dengan daya nalar tinggi atau HOTS, kata Muhadjir, kondisi riil di lapangan bisa diketahui.

"Di satu sisi, banyak siswa yang komplain dengan adanya soal HOTS ini. Tapi di sisi lain, jumlah siswa yang mendapatkan nilai sempurna untuk mata pelajaran matematika tingkat SMA naik dua kali lipat".

Muhadjir menambahkan, selama ini Kemendikbud memandang siswa kurang mampu mengerjakan soal-soal dengan daya nalar tinggi. Nyatanya, kemampuan siswa jauh di atas rata-rata.

"Kemampuan siswa 400, dikasih soal yang kemampuannya 150," katanya.

Soal dengan daya nalar tinggi, Muhadjir menambahkan, merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari supaya siswa memiliki kemampuan unggul pada abad 21 ini. Untuk itu, dia meminta PGRI untuk membantu Kemdikbud melakukan pelatihan guru.

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan, mendukung adanya pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi.

"Kami mendukung adanya soal-soal dengan daya nalar tinggi, tapi kami berharap tidak hanya pada saat ujian tetapi juga pada saat pembelajaran," kata Unifah.

Hari ini, Jumat (25/5/2018), Hasil UN SMP 2018 diumumkan serentak. Sejumlah daerah mengeluhkan adanya penurunan nilai hasil ujian. Wilayah Jawa Timur, misalnya, mengalami penurunan jika dibandingkan nilai ujian nasional tahun sebelumnya.

"Siswa yang mendapat nilai di bawah 55 ada penambahan 1,12 persen jika dibandingkan hasil UN tahun pelajaran 2016/2017. Pusat perlu meninjau tingkat kesulitan soal," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman.

"Penyebabnya bukan salah muridnya, tapi karena tingkat kesulitan soal yang sangat tinggi sekali."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement