Advertisement

Tak Diakui Keluarga, Jenazah Dita Pengebom Gereja di Surabaya Masih Tersimpan di RS

Newswire
Selasa, 22 Mei 2018 - 18:17 WIB
Nina Atmasari
 Tak Diakui Keluarga, Jenazah Dita Pengebom Gereja di Surabaya Masih Tersimpan di RS Keluarga terduga teroris Dita Uprianto dan istrinya, Puji Kuswati. - Suara/Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SURABAYA- Sudah sembilan hari sejak bom bunuh diri pada Minggu (13/5/2018), namun jenazah pelaku bom tersebut masih di rumah sakit.

Jenazah tiga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur, yakni Dita Oepriarto (47), dan dua anak lelakinya, Yusuf Fadil (18) dan FH (16) higga kekinian masih tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Advertisement

Sudah 9 hari sejak terjadinya bom bunuh diri, tidak ada satu pun keluarga yang datang bahkan mengakui jenazah tersebut.

"Belum ada keluarga yang datang. Bahkan tidak ada keluarga yang mau mengakuinya," terang Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (22/5/2018).

Kekinian, pihak doktoral forensik masih melakukan tes DNA terhadap 3 jenazah bomber tersebut. "Diusahakan selesai hari ini," katanya.

Ia menjelaskan, jika tes DNA sudah selesai dan tetap tidak ada keluarga yang mengakui, maka jenazah akan dikuburkan di pemakaman Mr X milik Dinsos Sidoarjo, seperti jenazah yang lain.

"Kalau memang tidak ada yang mengakui, terpaksa jenazah akan dimakamkan seperti yang lainnya," terangnya.

Machfud menjelaskan, jenazah istri Dita, yakni Puji Kuswati (43) dan kedua anak perempuannya FS  (12) dan FR (9) lebih dulu dimakamkan di pemakaman Mr X milik Dinsos yang ada di Jalan Ahmad Yani, Sidoarjo, Minggu (20/5/2018) pagi.

"Jadi, kalau tak ada yang mengambil, jenazah suami dan 2 anak lainnya itu terpaksa kami makamkam bareng tiga jenazah yang lebih dulu di sana (pemakaman Mr X),” pungkasnya.

Dita beserta keluarga adalah bomber tiga gereja di Surabaya. Dita melakukan bom bunuh diri di gereja Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.

Istri dan dua anak perempuannya melakukan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia. Sementara dua anak lelaki mereka membom Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Pengeboman dilakukan pada hari yang sama, Minggu (13/5/2018) pagi. Jam ledakan berbeda, hanya selisih hitungan menit. Ledakan pertama di Gereja Santa Maria Tak Bercela, kedua GKI Diponegoro, dan ketiga ledakan paling dahyat di GPPS Arjuno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement