Advertisement
1000 Lilin Iringi Doa Bersama Warga Magelang untuk Korban Bom
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Tragedi kerusuhan tahanan di Mako Brimob dan teror bom yang terjadi di sejumlah Surabaya menimbulkan keprihatinan semua warga Indonesia. Di Magelang, warga mengungkapkan keprihatinan dengan menyalakan lilin bersama.
Kegiatan ini digelar di bundaran Patung Soekarno Hatta Sawitan Kota Mungkid Kabupaten Magelang, Selasa (15/5/2018) malam. Ratusan warga dari lintas iman turut mendukung dan tenggelam dalam takzim doa bersama.
Sejumlah unsur yang ikut mengambil bagian yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang, GenPI Magelang, Pesona Magelang, Polres Magelang, Jamaah Kopdariyah, FKUB Kabupaten Magelang, KNPI Kabupaten Magelang, Magnet Chanell, Borobuudur Plus, Borobudur News, Komunitas Mata Air, Seniman dan Budayawan Magelang dan BEM Universitas Muhamadiyah Magelang.
Warga mulai menyemut ke lokasi sejak lepas magrib. Kegiatan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB. Sejumlah aksi digelar seperti music akustik perdamaian, orasi kebangsaan, pembacaan puisi, teaterikal, orasi kebangsaan, Doa Lintas Agama.
Puncaknya, peserta menyalakan 1000 cahaya lilin sebagai bentuk empati dan pesan damai mereka.
Ketua PWI Kabupaten Magelang Bagyo Harsono menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud aksi nyata keprihatinan dan kepedulian terhadap ancaman bahaya terorisme di Negara Indonesia.
“Kami juga ingin menyampaikan dan membuktikan bahwa Kabupaten Magelang tetap aman, dimana masyarakat juga peduli dan toleran untuk menjaga persatuan kesatuan bangsa,” katanya.
Kegiatan itu juga dihadiri sejumlah tokoh di Kabupaten Magelang, yakni Kapolres Kabupaten Magelang, AKBP Hari Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Magelang Saryan Adiyanto, pengampu Jamaah Kopdariyah yang juga mantan Ketua DPRD, KH Ahmad Labib Ashori.
AKBP Hari Purnomo mengatakan situasi di Kabupaten Magelang saat ini kondusif. Ia meminta warga tetap menjaga kondisi keamanan di lingkungan masing-masing dan tidak terpancing oleh isu dan teror yang terjadi. "Mari doakan korban teroris agar diterima di sisi-Nya. Kita bersatu padu dengan keberagaman untuk menjaga NKRI,” katanya.
Saryan Adiyanto juga menegaskan bahwa rasa empati ini murni hadir dari diri sendiri yang hadir dalam acara ini tanpa paksaan maupun tendensi lain-lain. "Ini adalah doa kami untuk menunjukan rasa empati kita terhadap tergedi atau musibah yang terjadi beberapa hari terkahir ini di Indonesia,” ujarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
- Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
- Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement