Advertisement

Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Suka Ceramahi Orang soal Dunia dan Akhirat

Newswire
Rabu, 16 Mei 2018 - 10:50 WIB
Bhekti Suryani
 Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Suka Ceramahi Orang soal Dunia dan Akhirat Pelaku peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018), Tri Murtiono. - Suara/Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SURABAYA- Salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri di Surabaya diketahui bernama Tri Murtiono. Ia dikenal warga suka menceramahi soal kehidupan.

Pelaku terduga teroris yang meninggal saat meledakan bom di Polrestabes Surabaya Tri Murtiono diketahui suka menceramahi warga di sekitar tempat tinggalnya di Tambak Medokan Ayu Gang, Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Advertisement

"Pagi sebelum kejadian sekitar pukul 06.00 WIB, saya diceramahi pada saat mengantar galon air isi ulang ke rumahnya," kata seorang warga setempat, Kasidah saat ditemui di areal sekitar rumah pelaku, Selasa (15/5/2018).

Menurut dia, pihaknya sudah bertemu dua kali dengan pelaku pada saat mengirim air galon isi ulang ke rumahnya. Kebetulan Kasidah mempunyai toko kelontong yang menjual air galon isi ulang.

"Sudah dua kali saya mengantar air galon isi ulang. Tapi pada saat mengantar saya tidak boleh masuk ke dalam rumahnya. Saya diminta di depan pagar depan rumahnya," ujar pria setengah baya ini.

Saat ditanya diceramahi apa saja, Kasidah mengaku seputar sikap yang harus dilakukan umat manusia di dunia dan akhirat. "Intinya hidup itu pasrahkan kepada Allah SWT," katanya.

Pada saat diceramahi, Kasidah hanya menyimak apa yang diomongkan Tri Murtiono. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena tugasnya hanya mengantar air galon isi ulang pesanannya.

"Saya pamit pulang karena sudah siang dan ada yang harus saya kerjakan lagi," katanya.

Ketua RT 8 Tambak Medokan Ayu, Suwito sebelumnya mengatakan pihaknya tidak menduga tetangganya merupakan pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).

"Orangnya biasa-biasa saja. Selama ini tidak ada kecurigaan bahwa mereka sebagai pelaku," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, dalam kesehariannya salah satu pelaku peledakan bom bunuh diri, Tri Murtiono yang bekerja sebagai pembuat teralis dari aluminium kurang berinteraksi dengan warga sekitar.

"Kurang interaksi dengan warga sehingga kesannya tertutup," katanya.

Tri Murtiono (bapak), Tri Ernawati (ibu), Muhammad Dafa Amin Murdana (anak pertama), Muhamamd Dana Satria Murdana (anak kedua) dan Aisya Azahra Putri (anak ketiga) secara bersamaan meledakkan bom bunuh diri di depan pintu masuk kantor Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).

Dari kejadian tersebut, bapak, ibu dan dua anaknya meninggal dunia, sementara satu anaknya Asisya Azahra berhasil diselamatkan petugas kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement