Advertisement

KPK : Ada 10 Orang yang Berperan Lebih di Skandal Bank Century

Jum'at, 20 April 2018 - 06:50 WIB
Bhekti Suryani
KPK : Ada 10 Orang yang Berperan Lebih di Skandal Bank Century Ketua KPK Agus Rahardjo. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut ada 10 orang yang berperan atau terlibat dalam skandal dugaan korupsi Bank Century.

KPK tengah menelusuri 10 nama yang memiliki peran yang lebih dalam kasus dugaan korupsi Bank Century. Langkah tersebut dilakukan KPK setelah putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebelum adanya ditetapkan tersangka baru.

Advertisement

"Ya, didapatkan dulu [buktinya]. Kami menugaskan penyidik dan dipetakan siapa dari 10 orang itu yang berperan lebih, didulukan yang mana," kata Ketua KPK Agus Rahardjo seusai menghadiri acara Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam peluncuran Akademi Antikorupsi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2018).

Agus menegaskan dalam internal KPK masih dilakukan pembahasan dalam melanjutkan kasus Bank Century. Hingga kini, lembaga antirasuah mempelajari putusan praperadilan tersebut.

"Kami masih mau membicarakan itu di dalam [internal KPK]. Iya berjalan, masa berhenti," ujar Agus. Sebelumnya, Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Effendi Mukhtar memutuskan gugatan praperadilan yang diajukan LSM MAKI untuk memerintahkan KPK melanjutkan proses hukum kasus Bank Century.

Hakim praperadilan dalam amar putusannya juga memerintahkan agar KPK sebagai pihak termohon menetapkan tersangka terhadap sejumlah orang yang didakwa bersama-sama terlibat skandal Bank Century dalam dakwaan eks Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya.

Mereka yang disebut dalam dakwaan Budi Mulya adalah Boediono selaku Gubernur BI, Miranda Swaray Goeltom (Deputi Gubernur Senior BI), Siti Chalimah Fadjrijah (DG Pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah), alm Budi Rochadi (DG Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang, BPR dan Perkreditan) dan Robert Tantular serta Hermanus Hasan Muslim dalam pemberian FPJP ke Bank Century.

Sedangkan terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya didakwa bersama-sama Muliaman Harmansyah Hadad selaku Deputi Gubernur Bidang 5 Kebijakan Perbankan/Stabilitas Sistem Keuangan, Hariadi Agus Sarwono (DG Bidang Kebijakan Moneter) dan Ardhayadi Mitroatmodjo (DG Bidang Logistik, Keuangan, Penyelesaian Aset, Sekretariat dan KBI) serta Raden Padede selaku Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Dalam perkara Century, majelis hakim Pengadilan Tipikor memvonis Budi Mulya dihukum penjara selama 10 tahun dan denda Rp500 juta subsider lima bulan kurungan.

Budi Mulya dinilai majelis hakim merugikan keuangan negara sebesar Rp689,894 miliar dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan sebesar 6,762 triliun dalam proses penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Sedangkan di tingkat kasasi, Budi Mulya diperberat hukumannya menjadi 15 tahun penjara oleh Mahkamah Agung (MA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement