Advertisement

Ngerinya Profil Bayangan Facebook, Data Non-pengguna Sekalipun Ikut Dikumpulkan

Nugroho Nurcahyo
Senin, 16 April 2018 - 07:45 WIB
Nugroho Nurcahyo
Ngerinya Profil Bayangan Facebook, Data Non-pengguna Sekalipun Ikut Dikumpulkan Facebook - Reuters/Dado Ruvic

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Facebook yang memiliki lebih dari 2,2 miliar pengguna aktif telah menyimpan data pribadi hampir sepertiga populasi dunia. Sumber database menjadi inti dari bisnis senilai US$ 40,65 miliar ini.

Medsos paling populer sejagat ini ternyata juga mengumpulkan data nonpengguna Facebook melalui apa yang disebut Profil Bayangan (shadow profiles).

Advertisement

Di hadapan Kongres AS pada Rabu (11/4/2018), CEO Facebook Mark Zuckerberg, mencoba menjelaskan bahwa pendekatan Facebook terhadap data pengguna sangat terbuka dan transparan.

Berkali-kali ia mengulangi, pengguna Facebook dapat mengontrol data mereka dan bisa meninjau ulang atau menghapusnya kapan pun pengguna Facebook mau. Dan jika seorang pengguna FB mendelete akun miliknya, data itu akan hilang dari server Facebook dalam waktu 90 hari.

Sejumlah anggota Kongres pun mencecar Zuckerberg dengan pertanyaan lanjutan. Salah satunya pertanyaan tentang data yang dikumpulkan Facebook dari warganet yang bukan pengguna Facebook atau sering dikenal dengan istilah profil bayangan.

Namun Zuckerberg mengaku tidak familier dengan istilah "Profil Bayangan" dan ia mulai mengalihkan jawabannya ke hal lain.

"Anda mengatakan setiap orang bisa mengontrol data milik mereka, tapi Anda mengumpulkan data dari orang-orang bahkan mereka yang bukan pengguna Facebook sekalipun, orang yang tidak pernah menyetujui persetujuan privasi yang Anda tawarkan bagi calon pengguna Facebook. Anda mengumpulkan data-data mereka tanpa sepengetahuan mereka," kata Senator dari Negara Bagian New Mexico Ben Luján seperti dikutip Guardian, Sabtu (14/4/2018).

“Dan Anda bisa mengarahkan orang yang tak punya halaman Facebook untuk sign up ke Facebook untuk memperoleh data mereka."

Pada akhirnya, Zuckerberg mengakui untuk alasan keamanan, Facebook juga mengumpulkan data dari orang-orang yang belum mendaftar Facebook sekalipun.

Facebook mendorong pengguna untuk mengunggah seluruh buku alamat mereka ke PYMK; Di dalamnya termasuk data berisi orang-orang yang belum pernah mendaftar atau terkoneksi dengan Facebook.

Alih-alih membuang informasi non-pengguna FB, Facebook justru menyimpan data mereka dalam database yang disebut profil bayangan.

Informasi dalam profil bayangan ini disimpan sebagai cadangan. Gunanya, jika mereka pernah mendaftar ke Facebook, perusahaan itu bisa mengetahui siapa yang akan direkomendasikan sebagai teman. Jangan heran jika Anda pengguna Facebook kali pertama sekalipun, Anda akan langsung disarankan untuk berteman dengan orang-orang yang memang sudah Anda kenal.

Data profil bayangan bisa menjelaskan bagaimana seorang non-pengguna Facebook merekomendasikan ke teman-teman mantan istri, atau seorang pria yang memiliki putri biologis yang ia rahasiakan, tiba-tiba nongol di Facebook dan merekomendasikan teman-teman si putrinya itu kepadanya.

 

Terancam denda

Berdasarkan keputusan Komisi Perdagangan Federal AS, demi melindungi privasi pengguna, Komisi itu bisa saja menjatuhi denda kepada Facebook sebesar US$41.484 per pelanggaran per pengguna per hari.

Denda terbesar yang pernah dikenakan Komisi tersebut dalam kasus perlindungan privasi adalah US$22,5 juta saat penyelesaian kasus dengan Google pada 2012.

Secara teroritis, Komisi ini bisa mendenda Facebook sebesar US$8,9 miliar setiap hari pelanggaran yang dilakukan perusahaan medsos paling populer di dunia itu dari mengoleksi data 214 juta pengguna di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Reuters, Guardian

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement