Advertisement
Tamu IMF Sudah Pesan 6.500 Kamar di Bali
Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR- Rencana kedatangan delegasi pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia ke Indonesia sudah dipersiapkan. Ribuan kamar hotel bahkan sudah dipesan.
Bali Hotel Association (BHA) menyebutkan hingga Kamis (5/4/2018) sudah ada sekitar 6.500 kamar yang sudah dipesan oleh para delegasi pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
"Dalam waktu mendatang masih ada pendekatan beberapa tim yang langsung menemui anggota kami," kata Ketua BHA Ricky Putra seusai menghadiri rapat pengendalian inflasi dan evaluasi menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, pemesanan kamar sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh para delegasi yang dijadwalkan akan bertemu pada tanggal 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung dengan jumlah peserta inti mencapai lebih dari 15.000 orang.
Ricky memerinci hotel berbintang empat hingga lima yang bernaung di bawah BHA mencapai 160 unit tersebar di seluruh Bali.
Dari jumlah itu, sekitar 85 persen di antaranya berada di kawasan Bali Selatan yang menjadi pusat delegasi menginap.
Ia menjelaskan di kawasan elite Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terdapat 25 hotel dengan jumlah kamar mencapai sekitar 5.000 unit, Tanjung Benoa sekitar 23 hotel dengan jumlah kamar mencapai sekitar 2.500 kamar, dan daerah Pecatu mencapai sekitar 2.000 kamar.
Untuk di daerah Jimbaran dan Uluwatu diperkirakan mencapai sekitar 3.500 kamar.
Ricky memperkirakan daerah lain, seperti Sanur juga akan menjadi lokasi para delegasi menginap apabila di kawasan tersebut sudah penuh.
General manajer salah satu bintang lima di hotel kawasan ITDC itu menambahkan bahwa rata-rata lama menginap bervariasi bahkan ada peserta yang diprediksi merupakan bagian dari tim menginap selama 1 bulan.
Ricky lebih lanjut menjelaskan periode Oktober ketika berlangsungnya pertemuan itu termasuk periode musim puncak liburan sehingga harga kamar tidak ada kenaikan karena sudah sesuai dengan harga yang berlaku tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan bahwa pihaknya telah menghitung dampak ekonomi yang akan ditimbulkan baik menjelang maupun selama pelaksanaan perhelatan akbar itu, 8-14 Oktober 2018.
Pria yang akrab disapa CIK itu memerinci dari sisi akomodasi, total pengeluaran yang dikeluarkan oleh sekitar 15.000 delegasi, termasuk apabila membawa keluarga pada kegiatan inti selama 5 hari diperkirakan mencapai Rp666 miliar.
Selain itu, akomodasi perjalanan udara sekitar Rp36 miliar, sewa kendaraan Rp38 miliar, paket makan minum dan hiburan mencapai Rp146 miliar, serta penyelenggaraan panitia mencapai sekitar Rp1 trilun.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini
- Sirekap Bakal Digunakan pada Pilkada Serentak 2024
- Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat
- Heboh Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Ilmuwan di China Ciptakan Berlian Buatan dari Bunga Peony
Advertisement
Advertisement