Advertisement

Waspadai Human Trafficking Berkedok Pengiriman Siswa Magang ke Luar Negeri

newswire
Selasa, 03 April 2018 - 16:37 WIB
Nina Atmasari
Waspadai Human Trafficking Berkedok Pengiriman Siswa Magang ke Luar Negeri Siswa magang melakukan pengecekan jaringan telekomunikasi di Sentral Telepon Otomat (STO) Gegerkalong Bandung, Jawa Barat. (Bisnis Indonesia - Rachman)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Human trafficking atau perdagangan manusia perlu diwaspadai termasuk oleh kalangan siswa sekolah.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta masyarakat mewaspadai eksploitasi anak yang menyasar siswa-siswi sekolah menengah kejuruan dengan dalih magang di luar negeri untuk dipekerjakan dalam pekerjaan yang tidak manusiawi.

"Waspadai modus baru berupa magang tetapi disertai praktik eksploitasi termasuk kategori 'trafficking'," kata Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Anak KPAI Ai Maryati Solihah dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Mengutip pemberitaan Koran Tempo, Ai mengatakan data sementara korban berjumlah 600 orang dari Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Pengiriman siswa-siswi magang ke luar negeri dari Nusa Tenggara Timur bahkan sudah berlangsung sejak 2009.

Menurut data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jawa Tengah, korban mencapai 138 orang terdiri atas 86 korban dari Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur dan 52 korban dari salah satu SMK di Kendal, Jawa Tengah.

"Kasusnya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Semarang dengan terdakwa Direktur PT Sofia bernama Windy yang bekerja sama dengan PT Walet Maxim Birdnest milik Albert Tei di Selangor, Malaysia," tuturnya.

Dalam koordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Timur, data perdagangan anak sejak 2016 hingga 2018 mencapai 38 kasus di luar modus magang palsu tersebut.

"KPAI akan terus mengawasi proses hukum agar berjalan sesuai prinsip-prinsip perlindungan anak," katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement